Dr Wisnu Ananta Kusuma Bagikan Pengetahuan Mengenai Bioinformatika dan Penelitian Terkininya di Indonesia
Dalam Pertemuan Nasional Masyarakat Komputasi Indonesia yang belum lama ini digelar, Dr Wisnu Ananta Kusuma, Dosen IPB University dari Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), hadir sebagai narasumber utama. Ia memberikan kuliah umum mengenai kiprah bidang bioinformatika di Indonesia serta penelitian terkini dan potensi kerjasama lintas bidang.
Sekretaris Pusat Studi Biofarmaka Tropika (Trop BRC) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat IPB University ini menyebutkan bahwa motivasi di balik penemuan teknologi komputasi berkinerja tinggi muncul akibat perkembangan data yang menjadi paradigma keempat. Perkembangan data tersebut berkorelasi dengan perkembangan budaya manusia dan bersifat eksperimental sehingga memunculkan teori dan konsep terbarukan.
“Instrumen komputasi yang berkinerja tinggi tersebut berguna untuk membantu peneliti dalam mensimulasikan dan mengeksplorasi data ilmiah. Bioinformatika sendiri berperan penting dalam menjelajahi berbagai biodiversitas di Indonesia, seperti tanaman obat yang belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya. Tentu saja peran kolaborasi antar peneliti amat penting dalam perkembangan penelitian di bidang bioinformatika,” ujarnya.
Tren memanfaatkan network analytics tak hanya sekedar digunakan dalam media sosial, namun juga dapat digunakan untuk menganalisis protein dan gen penting dalam regulasi suatu metabolisme atau proses biologi. Sejak tahun 2012, Ia telah berkeinginan dapat membangun sistem pengelolaan data bioinformatika lokal. Sistem tersebut nantinya akan sangat bermanfaat bagi kemudahan penelitian lanjutan di bidang bioinformatika.
Walaupun bersifat interdisipliner, bioinformatika memiliki batasan berupa dua perspektif dimana hanya berperan dalam memahami serta mengelola data dan memprosesnya menjadi informasi biologi baru. Bioinformatika berperan dalam representasi data biologi dalam suatu struktur data serta dalam proses komputasi menggunakan algoritma yang efektif.
Omics adalah sebuah paradigma baru yang digunakan dalam bidang bioinformatika yang berpusat pada penemuan biomarker. Terobosan baru tersebut tentunya sangat berguna di bidang pertanian dan kesehatan. Dengan teknologi tersebut, peneliti dapat membangun struktur molekular dengan bantuan komputasi sehingga dapat memprediksi struktur protein dan mekanisme biologi.
“Peneliti-peneliti di bidang bioinformatika tersebar luas di seluruh Indonesia di berbagai instansi dan perguruan tinggi, terutama IPB University. Analisis yang dilakukan utamanya terkait genomik atau berdasarkan identifikasi penanda molekuler dan proteomik atau terkait prediksi struktur protein. Terkait dengan pandemi COVID-19, Pusat Studi Biofarmaka Tropika mengembangkan penelitian dalam prediksi senyawa herbal atau jamu untuk menangkal virus tersebut. Penelitian tersebut dilaksanakan dengan berbasis machine learning dan dengan penelusuran Graph dapat ditentukan formulasi jamu yang tepat,” terangnya. (MW/Zul)